My_skrip_rahmatsiregar,S.E
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV. SIKEMBAR KECAMATAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN
RAHMAT SIREGAR
Rahmattsiregarr@gmail.com
Program Studi Ekonomi Syariah Konsentrasi Manajemen Bisnis
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Sampel penelitian ini sebanyak 32 orang karyawan CV. Sikembar. Pengelolaan data meliputi wawancara dan angket dan analisis menggunakan statistic yaitu SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan motivasi dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar. Dengan besarnya koefisien determinasi (R2) motivasi dan kompensai terhadap kinerja sebesar 0,754 atau 75,4%. Pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa nilai thitung>ttabel motivasi (2,928 > 1,70) kompensasi (4,951 > 1,70). Pengujian uji f menunjukkan bahwa nilai fhitung>ftabel (44,359 > 3,33) maka Ho ditolak yang menunjukkan bahwa motivasi dan kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, dan diperoleh persamaan, kinerja = 3,117 + 0,224 (motivasi) + 0,682 (kompensasi). Hal ini berarti setiap peningkatan motivasi sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,224 dan setiap peningkatan kompensasi sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,682.
Kata Kunci: Motivasi, Kompesasi, Kinerja
Abstract
This study aims to determine whether there is an influence of motivation and compensation on employee performance in the CV. Sikembar Sub-District of Batunadua, Padangsidimpuan City. This research is a quantitative study. The sample of this research was 32 employees of CV. The Twins. Data management includes interviews and questionnaires and analysis using statistics, namely SPSS version 22. The results showed motivation and compensation significantly influence employee performance in CV. The Twins. With the magnitude of the coefficient of determination (R2) motivation and compensation for performance of 0.754 or 75,4%. Tests with the t test showed that the value of tcount>ttable motivation (2.928 > 1.70) compensation (4.951 > 1.70). Test f test shows that the value of fcount>ftabel (44.359 > 3.33) then Ho is rejected which indicates that motivation and compensation significantly influence employee performance, and obtained the equation, performance = 3.117 + 0.224 (motivation) + 0.682 (compensation). This means that each increase in motivation by one unit will increase performance by 0.224 and each increase in compensation by one unit will increase performance by 0.682.
Keywords: Motivation, Compensation, Performance
A. Pendahuluan
Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan, perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungan suatu perusahaan, keberhasilan suatu perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor penting adalah sumber daya manusia. (Harsuko Rinawati, 2010) Sumber daya manusia merupakan suatu individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan, potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat di manfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Dalam hal ini untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bekerja di dalam sautu perusahaan perlu adanya pemberian motivasi (Nana Herdiana Abdurrahman, 2013) motivasi sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras dan lemah, tidak dari segi motivasi untuk meningkatkan kinerja akan tetapi perusahaan juga memberikan kompensasi (Melayu S.P. Hasibuan, 2000) kompensasi merupakan suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan yang berdasarkan adil dan layak.
Penelitian melakukan penelitian di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan berdasarkan penelitian yang dilakukan, adanya terjadi penurunan agen kios yang dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 1.1
Jumlah Agen Kios CV. Sikembar
Tahun 2015-2018
Tahun Jumlah Agen Kios CV. Sikembar
2016 1200 Agen
2017 1090 Agen
2018 978 Agen
Sumber: CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh jumlah agen kios CV. Sikembar dari tahun 2016 sebanyak 1200 agen kios, dan mengalami penurunan sebanyak 110 agen pada tahun 2017 yaitu sebanyak 1090 agen kios, dan kemdian mengalami penurunan kembali sebanyak 112 agen pada tahun 2018 sebanyak 978 agen kios. Sehingga dapat disimpulkan jumlah agen kios CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan selalu mengalami penurunan agen kios per tahun.
CV. Sikembar merupakan salah satunya perusahaan yang berada di daerah Kota Padangsidimpuan, dan daerah pemasarannya sendiri yaitu Sipirok, Sidimpuan, Mandailing Natal, Sibuhuan, Gunung Tua dan Dolok Sanggul. Dengan sistem pemasaran personal selling, yaitu para wiraniaga (sales) memasarkan dengan mengunjungi toko-toko besar, warung dan pasar-pasar tradisional, CV. Sikembar telah berdiri selama 6 tahun di Padangsidimpuan dan memiliki karyawan sebanyak 32 orang dengan 1 orang pemimpin, adapun jenis produk yang di distribusi CV. Sikembar yaitu berupa, es cream Paddle Pop, es cream Magnum, es cream Corneto, dan lain lain.
Setiap perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis akan meningkatkan kinerja karyawan dengan cara pemberian motivasi dan kompensasi yang layak, dan karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka apabila perusahaan mengerti dan memperhatikan betul akan kebutuhan para karyawan yang pada dasarnya adalah mereka bekerja untuk mendapatkan uang, dalam hal ini berbentuk gaji. Setiap karyawan mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada perusahaan tersebut. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja. CV. Sikembar juga memberikan bonus (kompensasi) kepada karyawan yang mana bonus itu berupa upah/gaji, insentif, dan tunjangan. Upah yang diberikan semakin lama kerja karyawan, maka semakin besar upah yang didapatkan karyawan dan gaji adalah tarif bersih yang diterima karyawan atas pekerjaan yang dilakukan selama per bulan dan per tahun. Insentif yaitu tambahan gaji di atas atau di luar gaji pokok dengan berdasarkan dari tingkat penjualan yang dihasilkan oleh karyawan, maka perusahaan memberikan tambahan gaji terhadap karyawan. Tunjangan yang diberikan perusahaan berupa BPJS ketenaga kerjaan. Berangkat dari kondisi tersebut dan permasalahan yang terjadi pada CV. Sikembar maka peneliti mengangkat judul penelitian tentang : “Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan”
A. Tinjauan Teoritik
1. Kinerja
Terdapat tokoh yang menjelaskan mengenai definisi kinerja, di antaranya menurut (Wibowo, 2008) kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Menurut (Wirawan, 2009) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan di dalam waktu tertentu.
Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan tugasnya yang mengarah pada suatu tujuan organisasi. Untuk mengukur kinerja karyawan dapat digunakan beberapa dimensi kinerja antara lain:
1) Quantity (Kuantitas)
Merupakan produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.
2) Quality (Kualitas)
Merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.
3) Timeliness (Ketepatan Waktu)
Merupakan di mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersama koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain.
4) Cost Effectiveness (Efektivitas Biaya)
Merupakan tingkatan di mana sumber daya organisasi, seperti manusia, keuangan, teknologi, bahan baku dapat dimaksimalkan dalam arti untuk memperoleh kentungan yang paling tinggi atau mengurangi kerugian yang timbul dari setiap unit atau contoh penggunaan dari suatu sumber daya yang ada.
5) Interpersonal Impact (Hubungan Antara Perseorangan)
Merupakan tingkatan di mana seorang karyawan mampu untuk mengembangkan perasaan saling menghargai niat baik dan kerja sama antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dan juga pada bawahan.
2. Motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti menggerakkan (to move) Motivasi adalah proses kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi untuk mencapai sasaran organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu, meskipun secara umum motivasi merujuk ke upaya yang dilakukan guna mencapai setiap sasaran. Menurut beberapa tokoh mendefinisikan motivasi menurut (Veithzal Rivai, 2004) Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang memengaruhi individu untuk mencapai hal yang posfesifik sesuai dengan tujuan individu.
(Sudarwan Danim, 2012) Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi negatif dan motivasi positif, sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:
1) Bentuk motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, untuk mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntngan tertentu kepadanya. Jenis-jenis positif antara lain imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, jabatan, perhatian terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, tugas dan tanggung jawab, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
2) Bentuk motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan suatu ancaman atau hukuman untuk memaksa seseorang melakukan sesuatu, semakin berat ancaman atau hukumannya, maka semakin kuat dorongan untuk menghindarinya, dapat tidaknya hukuman tersebut dihindarkan dipengaruhi keberhasilan ia melaksanakan pekerjaan tersebut.
3. Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memeroleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan dan karena itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi (Edy Sutrisno, 2002) Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak , adil diartikan sesuai dengan prestasi kerja, sedangkan layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primer. (Mathis, Jackson, dan Hani Handoko, 2000) menyatakan bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.” Kompensasi acapkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
4. Hipotesis
Menurut (Sugiyono, 2012) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan yang sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, atau dugaan sementara yang mungkin benar atau salah, sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tergantung dari hasil penelitian tersebut.
Sehubungan dengan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha1 = Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
Ho1 = Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
Ha2 = Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
Ho2 = Tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
Ha3 = Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
Ho3 = Tidak terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini di lakukan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan, dengan jenis penelitian kuantitatif dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang karyawan.
Adapun teori yang mengatakan tentang cara pengambilan sampel yaitu menurut Suharsimi Arikunto berpendapat:
Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-20% atau 20-25% atau lebih, tergantung kepada kemampuan peneliti sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek dan besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti.
Untuk itu penelitian mengambil sampel karyawan CV. Sikembar dengan sampel sebanyak 32 orang karyawan, karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk membandingkan nilai rhitung dengan r tabel dengan tarif signitifikan 0,05 berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a) Jika rhitung ˃ rtabel, maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signitifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
b) Jika rhitung ˂ rtabel, maka instrumen atau item-item pernyataan tidak berkorelasi signitifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai relibilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur dan hendak yang akan diukur.
C. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji normalitas data penelitian,
1 Uji normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus kolmogorov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
2 Uji linearitas
Uji linearitas menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.
3 uji multikolinearitas
Untuk mengetahui suatu model regreasi bebas dari multkolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Faktor) kurang dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1
4 uji heteroskedastisitas
Untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti pengumpulan di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.
D. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen digunakan:
1. uji koefisien determinasi (R2).
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Ini berarti instrumen yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebeas yang diteliti terhadap variabel terikat.
2. Uji t.
Uji t bertujuan untuk membandingkan nilai ttabel dengan thitung dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai ttabel > thitung maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat
2) Jika nilai thitung > ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikat
3. Uji f
Uji f digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dan menerangkan variasi variabel terikat, jika nilai signifikansi f < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel terikat.
4. Analisis regresi berganda berganda
dugunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk persamaan regresi linear berganda ini adalah:
Y = a+b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y = Kinerja karyawan
A = Konstanta
b1b2 = koefisien regresi
X1 = Motivasi
X2 = Kompensasi
E = Eror
A. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
N0 rhitung X1 rhitung X2 rhitung Y Keterangan
1 0.530 0.460 0.370 Valid
2 0.640 0.382 0.554 Valid
3 0.375 0.443 0.435 Valid
4 0.393 0.542 0.599 Valid
5 0.620 0.412 0.510 Valid
6 0.558 0.384 0.432 Valid
7 0.521 0.732 0.478 Valid
8 0.587 0.642 0.674 Valid
9 0.587 0.478 0.356 Valid
10 0.420 0.643 0.531 Valid
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada nilai korelasi yang kurang dari 0,349. sehingga seluruh pernyataan yaitu sebanyak 30 pertanyaan tentang motivasi, kompensasi dan kinerja di CV. Sikembar kecamatan batunadua kota padangsidimpuan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N Of Items
Motivasi 0.632
0.712
0.625 10
10
10
Kompensasi
Kinerja
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Berdasarkan tabel 2 di atas, reliabilitas motivasi (X1) memiliki nilai cronbach’s alpha 0,632 > 0,6. kompensasi (X2) nilai cronbach’s alpha 0,712 > 0,6. kinerja (Y) cronbach’s alpha 0,625 > 0,6 yang dinyatakan reliabel. Soal untuk pertanyaan motivasi memiliki 10 item, kompensasi 10 item dan kinerja memiliki 10 item yang digunakan.
3. Uji Normalitas
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motivasi Kompensasi kinerja
N 32 32 32
Normal Parametersa,b Mean 37,88 39,13 38,19
Std. Deviation 4,368 4,535 4,446
Most Extreme Differences Absolute ,124 ,090 ,127
Positive ,094 ,090 ,126
Negative -,124 -,078 -,127
Kolmogorov-Smirnov Z ,702 ,507 ,718
Asymp. Sig. (2-tailed) ,707 ,959 ,681
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Dari hasil output tabel 3 di atas dapat dilihat hasil absolute untuk motivasi sebesar 0,128 > 0,05. kompensasi 0,200 > 0,05 dan kinerja sebesar 0,183 > 0,05 dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
4. Uji linearitas
Tabel 4
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
motivasi * kinerja Between Groups (Combined) 369,204 10 36,920 3,556 ,007
Linearity 320,303 1 320,303 30,853 ,000
Deviation from Linearity 48,902 9 5,434 ,523 ,841
Within Groups 218,014 21 10,382
Total 587,219 31
kompensasi * kinerja Between Groups (Combined) 372,193 10 37,219 17,063 ,000
Linearity 301,822 1 301,822 138,368 ,000
Deviation from Linearity 70,371 9 7,819 3,585 ,008
Within Groups 45,807 21 2,181
Total 418,000 31
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Berdasarkan output tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pada linearitas motivasi dan kinerja sebesar 0,00 < 0,05 dan kompensasi dan kinerja memiliki linearitas sebesar 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan variabel kompensasi dan kinerja memiliki hubungan yang linear. Sehingga dapat di uji dengan regreasi berganda.
5. Uji Multikolinearitas
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3,117 3,449 ,904 ,374
motivasi ,224 ,116 ,258 2,928 ,004 ,474 2,109
kompensasi ,682 ,138 ,663 4,951 ,000 ,474 2,109
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Berdasarkan output tabel 5 di atas terlihat bahwa tolerance motivasi sebesar 0,474 > 0,10 tolerance kompensasi sebesar 0,474 > 0,10 yang menunjukkan tidak terjadinya multikolinearitas terhadap kinerja, dapat disimpulkan bahwa nilai kedua variabel independen tidak terjadi gejala multikolinearitas.
6. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Dari output gambar 1 di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas dan titik-titik menyenbar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari itu dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan asumsi heteroskedastisitas.
7. Uji Determinasi (R2)
Tabel 6
Hasil Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,868a ,754 ,737 1,940
a. Predictors: (Constant), kompensasi, motivasi
b. Dependent Variable: kinerja
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Berdasarkan output tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa nilai R sebesar 0,868 dan R square sebesar 0,754 atau 75,4% bahwa variabel motivasi dan kompensasi memberikan pengaruh sebesar 75,4% terhadap variabel kinerja, sedangkan sisanya 24,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
8. Uji Hipotesis t
Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,117 3,449 ,904 ,374
Motivasi ,224 ,116 ,258 2,928 ,004
kompensasi ,682 ,138 ,663 4,951 ,000
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Berdasarkan tabel 7 output di atas kita dapat melihat nilai thitung yang mana motivasi memperoleh thitung = 2,928 > 1,70 ttabel, dan kompensasi memperoleh thitung = 4,951 > 1,70 ttabel, artinya kedua variabel tersebut berpengaruh secara persial terhadap kinerja karyawan.
9. Uji F
Tabel 8
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 334,031 2 167,016 44,359 ,000b
Residual 109,188 29 3,765
Total 443,219 31
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), kompensasi, motivasi
Sumber: hasil output SPSS versi 22 (data diolah)
Dari tabel 8 di atas menunjukkan terlihat nilai fhitung sebesar = 44,359 > 3,33 ftabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh secara positif motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan secara simultan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan.
10. Uji Regresi Berganda
Tabel 8
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,117 3,449 ,904 ,374
Motivasi ,224 ,116 ,258 2,928 ,004
kompensasi ,682 ,138 ,663 4,951 ,000
a. Dependent Variable: kinerja
Dari tabel 8 di atas dapat di bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2
Kinerja = 3,117 + 0,224 (motivasi) + 0,682 (kompensasi)
Artinya setiap kenaikan motivasi sebesar 1 satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,224 dengan catatan variabel kompensasi nilainya tetap. Sedangkan kenaikan kompensasi sebesar 1 satuan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,682 dengan catatan variabel motivasi nilainya tetap.
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan, dan analisis data yang dilakukan tentang Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadau Kota Padangsidimpuan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan hal tersebut dibuktikan dengan uji t dengan hasil thitung = 2,928 > 1,70 ttabel dan nilai signifikansi sebesar = 0,04 < 0.05.
2. Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan hal tersebut dibuktikan dengan uji t dengan hasil thitung = 4,951 > 1,70 ttabel dan nilai signifikansi sebesar = 0,00 < 0.05.
3. Motivasi dan kompensasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan hal tersebut dibuktikan dengan uji f dengan hasil fhitung 44,359 > 3,33 ftabel dan nilai signifikansi sebesar = 0,00 < 0,05.
4. Nilai R2 sebesar 0,754 atau 75,4% variable motivasi dan kompensasi mempengaruhui kinerja karyawan di CV. Sikembar Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan dan sisanya sebesar 24,6% dipengaruhui oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dengan persamaan regresi: Kinerja = 3,117 + 0,224 (motivasi) + 0,682 (kompensasi)
Komentar
Posting Komentar